Legislator Pertanyakan Larangan Ekspor Lobster dan Kepiting
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasludin. Foto: Erman/rni
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasludin mempertanyakan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti terkait pelarangan menjual telur (bibit) kepiting dan lobster ke luar negeri. Padahal menurutnya, masih banyak kepiting dan lobster yang diselundupkan. Salah satunya di daerah pemilihannya, Kabupaten Bone, yang merupakan pusat kepiting telur, banyak yang diselundupkan ke Malaysia.
“Bahkan Malaysia menjadi pengekspor kepiting. Dengan kata lain, masyarakat kita dilarang menangkap, tapi pengusaha-pengusaha malah menyelundupkan. Ini tentu malah akan menguntungkan negara lain,” papar Andi Akmal saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri KP Susi Pudjiastuti beserta jajaran di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Senayan Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, begitupun dengan lobster yang banyak diselundupkan ke Vietnam. Akibatnya, Vietnam yang sebelumnya tidak memiliki lobster, bahkan di alamnya pun tidak pernah ada lobster, namun bisa melakukan ekspor. Tentu hal ini hanya akan menguntungkan Vietnam.
“Intinya untuk kelestarian lobster dan kepiting dalam negeri, kita dukung kebijakan ini. Namun tentunya pengawasannya juga harus diperketat, agar tidak ada lagi penyelundupan yang dilakukan pengusaha. Artinya jika masyarakat dilarang, maka pengusaha pun harus terus diawasi,” tegas legislator dapil Sulawesi Selatan itu.
Menjawab hal tersebut, Menteri KP Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa Peraturan Menteri tentang pelarangan penjualan lobster dan kepiting itu tidak pernah dilakukan kepada rakyat, namun kepada penyelundup. Indonesia dulu ekspor luar biasa, namun beberapa tahun terakhir jumlahnya turun drastis. Tidak hanya itu, jika ditarik ke atas sebelum tahun 2012, ekspor lobster Vietnam sebesar 30 juta ekor lebih.
Namun setelah dilakukan penertiban melalui Permen KP tersebut eskpor lobster Vietnam terus menurun. Dari tahun 2014 sebesar 13 juta ekor, tahun 2017 menurun menjadi 6 juta ekor lebih. “Saya akan sikat seluruh eksportir yang melakukan pelanggaran peraturan saya. Saya akan bikin ekspor lobster Vietnam menjadi nol,” tegas Susi. (ayu/sf)